INFO
  •  Selamat Datang di Website Resmi Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan 
  •  Menuju Agribisnis Yang Bermartabat 
  •  Grobogan Hebat 
  •  Menuju Indonesia Unggul 

KIPRAH PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI

Rabu, 10 Juni 2020

KIPRAH PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI

 

Sektor pertanian hingga kini masih memiliki peranan yang starategis dalam pembangunan nasional, baik bagi pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan pembangunan.  Peran strategis sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi antara lain: Penyedia pangan bagi penduduk Indonesia, penghasil devisa negara melalui ekspor, penyedia bahan baku industri, peningkatan kesempatan kerja dan usaha, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), pengentasan kemiskinan dan perbaikan SDM pertanian melalui kegiatan Penyuluhan Pertanian.

Pengalaman menunjukan bahwa penyuluhan pertanian di Indonesia telah  memberikan sumbangan yang sangat signifikan pada pencapaian dari berbagai program pembangunan pertanian. Pada era tahun 1984 Indonesia pernah berhasil melakukan swasembada beras, mengubah negara impor beras menjadi negara yang daulat pangan (tidak impor beras). Hal itu karena gencarnya pembinaan dan pendampingan petani melalui Program Bimas. Penyuluh hadir memberikan penyuluhan kepada kelompok tani, sehingga terdapat sinergesitas pemangku kepentingan, penyuluh, dan petani.

Pada era dicanangkannya revitalisasi penyuluhan pertanian,  pendekatan dari atas tidak relevan lagi, petani dan keluarganya diharapkan mengelola usaha taninya dengan penuh kesadaran, melakukan pilihan-pilihan yang tepat dari alternatif yang ada melalui bantuan penyuluh pertanian dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian, petani yakin akan mengelola usaha taninnya dengan produktif, efesien dan menguntungkan.


Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menjadi salah satu dari beberapa faktor penentu keberhasilan dalam mengantarkan petani dan pelaku usaha di bidang pertanian untuk bisa sukses dan memiliki daya saing di era sekarang ini. Dalam mencapai visi kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan, perlu peranan penggerak di daerah. Penyuluh lah yang menjadi motor penggeraknya.


 

Adalah Imam Kuncoro, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Trisari Kecamatan Gubug menuturkan kendala utama yang dihadapi petani adalah kurang akses pasar dalam memasarkan produk hasil pertanian, sehingga seringkali yang mereka hadapi adalah fluktuasi harga. Atas dasar tersebut, dirinya Bersama anggota petani Merah putih di Kabupaten Grobogan, membuat gebrakan menghadirkan pembeli langsung ke lahan sawah petani untuk melakukan transaksi pembelian, agar dapat menyerap gabah petani.

Petani di beberapa daerah tidak memiliki akses informasi yang baik, tentang waktu tanam yang tepat, info harga penen, akibatnya usaha pertanian di desa tidak dilakukan melalui sebuah perencanaan yang baik dan matang. Karena peran kelompok tani dalam memasarkan hasil pertanian masih belum optimal, akibatnya daya tawar petani sangat lemah dan sekaligus tidak memiliki kemampuan simpan disaat harga komoditas pertanian rendah / anjlok. Sehingga diperlukan upaya membangun jejaring mitra pemasaran hasil pertanian.

Imam melakukan itu semata-mata hanya untuk membantu petani di wilayah binaanya tersebut ditengah pandemi Covid-19. Seperti diketahui, dampak pandemi benar-benar berpengaruh terhadap segala sendi kehidupan.


Ia dan anggota petani Merah Putih telah memfasilitasi lebih dari 100 ton gabah kering panen (GKP)  dari petani, membantu memanenkan dan menjualkan langsung ke pembeli. Pembeli gabah petani datang langsung ke lahan sawah petani. Petani tidak menjual gabahnya dengan system tebas di lahan, sehingga harga yang diperoleh petani lebih kompetitif. Petani Merah Putih merupakan petani yang telah diberi edukasi dengan berbagai teknologi dan informasi. Mereka siap dengan segala perubahan dan mampu mengorganisasikan dirinya untuk mau bergerak bersama PPL dalam rangka mengamankan pangan negeri ini.




 


Kegiatan panen padi tersebut dilakukan di lahan kelompok tani (Poktan) Subur Makmur Desa Trisari. Luas lahan Poktan Subur Makmur adalah 241 hektar (ha). Varietas yang ditanam adalah Ciherang, Inpari-32 dan lain sebagainya. Produktivitas 7,4 ton / ha dengan Harga jual GKP di lokasi panen padi tersebut adalah Rp 4600 per kilogram. 

Ketua Poktan Subur Makmur, Soleman mengaku sangat senang upaya PPL dalam mengikhtiarkan anggota poktan, karena mereka merasakan manfaat berkelompok tani. Mulai mendapat informasi dan inovasi pertanian, permodalan, penanganan pasca panen hasil pertanian dan pemasaran hasil pertanian.

Ia berharap agar poktan lain dapat membangun jejaring pasar agar hasil panen nantinya dapat dibeli langsung oleh pedagang sedang/ besar sehingga harga yang layak dapat dinikmati petani. Ia berterima kasih untuk PPL yang terus mendampingi, membina dan membantu memasarkan hasil panen kami, ini menjadi semangat bagi anggota Poktan untuk terus melakukan inovasi dan adopsi teknologi pertanian agar petani lebih sejahtera.
   
Penyuluh pertanian tak hanya bergerak di on farm (sawah) saja tetapi juga bagaimana mengawal, mendampingi, memberikan pemahaman kepada para petani melalui kelompok tani yang berorientasi pada hasil, agar mereka (pelaku utama dan pelaku usaha) mau dan mampu mengorganisasikan dirinya dalam bentuk kelembagaan petani. Supaya dapat berbudidaya yang baik (better farming), beragribisnis yang baik (better business), berdampak pada pendapatan yang baik (better income), kehidupan yang baik/ sejahtera (better living) dan bermuara pada komunitas yang baik (better community). (Harmoko-Dispertan)


Simpan sebagai :

Berita terkait :

Komoditas Unggulan

Kalender Kegiatan

«

Maret 2024

»
MggSenSelRabKamJumSab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

PENGADAAN BARANG DAN JASA


Galeri Video

Peta Dinas Pertanian