INFO
  •  Selamat Datang di Website Resmi Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan 
  •  Menuju Agribisnis Yang Bermartabat 
  •  Grobogan Hebat 
  •  Menuju Indonesia Unggul 

PENGUATAN BPP DALAM MENYAMBUT REVOLUSI

Senin, 7 Oktober 2019

PENGUATAN BPP DALAM MENYAMBUT REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pembangunan pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi Bangsa Indonesia. Pembangunan pertanian tidak terlepas dari kemajuan-kemajuan dibidang teknologi untuk lebih mempercepat tujuan mencapai kesejahteraan suatu bangsa. Era baru pertanian saat ini adalah dengan adanya Revolusi industri 4.0. Adanya Revolusi Industri 4.0 berdampak pada semua sektor pertanian, mulai dari hulu sampai hilir, yaitu dengan menerapkannya pertanian digital. Pertanian digital mengandalkan kecanggihan teknologi dengan sensor, robot, maupun internet untuk membantu petani dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Harapannya, dengan revolusi industri 4.0 akan mendapatkan sesuatu yang efektif dan efisien. Berbicara tentang revolusi industri 4.0, ada dua proses yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan teknologi mobile untuk meningkatkan kualitas sektor pertanian, yaitu proses on farm dan off farm.

Dalam proses on farm, aplikasi digital digunakan untuk mengontrol tanaman dari jarak jauh, sehingga pengawasan terhadap tanaman dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Salah satu contohnya adalah penggunaan kamera CCTV.

Cara lain yang mulai digencarkan saat ini adalah penggunaan kamera drone untuk mengawasi lahan pertanian. Untuk proses off farm, aplikasi digital dapat digunakan dalam proses pemasaran dan penelusuran rantai distribusi.

Dengan adanya penelusuran, transparansi pada rantai produksi pertanian akan menjadi lebih baik. Revolusi industri 4.0 membawa perubahan terhadap sektor pertanian. Harus disiapkan petani untuk go digital, mendorong peningkatan industri pengolahan hasil pertanian, serta penguatan kelembagaan pertanian dengan basis korporasi dan kawasan.

Semua itu juga akan dibarengi dengan penguatan teknologi di sektor pertanian. Usaha yang dilakukan untuk menuju era industri 4.0 tersebut akan menjumpai banyak sekali hambatan dan rintangan. Hambatan dan rintangan yang biasa dihadapi adalah skala usaha petani yang kecil, hanya berkutat di on farm, peningkatan kesejahteraan yang lamban, serta posisi tawar lemah. Untuk itulah, usaha untuk mengantisipasinya dengan berfokus pada upaya peningkatan kesejahteraan petani. Selanjutnya, hal tersebut juga akan diatasi dengan kebijakan dan kemudahan layanan berupa program canggih untuk mengkorporasikan petani melalui peningkatan skala usaha tani, industrialisasi hulu hingga hilir, serta peningkatan daya saing. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) merupakan garda terdepan dalam sektor pertanian Indonesia yang harus selalu siap menyikapi perkembangan teknologi, terutama dalam revolusi industri 4.0 seperti saat ini. Kelembagaan pertanian, baik dari pusat sampai tingkat paling bawah, dalam hal ini BPP, memiliki tugas perencanaan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Tiga perencanaan yang dimaksud adalah:

1). Pengembangan teknologi untuk memproduksi hasil yang berbeda dengan teknik-teknik baru;

2). Teknologi digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam rantai makanan; d

3). Adanya pengembangan kolaborasi teknologi dan aplikasi lintas industri. Beberapa inovasi yang mulai dikembangkan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian adalah cloud computing, mobile internet, dan artificial intelligence yang digabung menjadi mesin pertanian yang lebih canggih dan modern, seperti traktor tanpa operator, pesawat drone untuk mendeteksi unsur hara dalam tanah, dan robot grafting. Teknologi tersebut diharapkan dapat membuat produksi pertanian di Indonesia berjalan lebih efektif. 

Kelembagaan tingkat BPP tidak terlepas dari UU SP3K yaitu UU No.16 Tahun 2006 dimana dalam amanat Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa Kelembagaan Penyuluhan di tingkat Kecamatan disebut Balai Penyuluhan. Balai Penyuluhan berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha. Badan penyuluhan di tingkat kecamatan mempunyai tugas: 1). Menyusun programa penyuluhan pada tingkat kecamatan sejalan dengan programa penyuluhan kabupaten/kota;

2). Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan;

3). Menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, saran produksi, pembiayaan dan pasar;

4). Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha; 

5). Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya dan penyuluh  swasta  melalui  proses  pembelajaran  secara  berkelanjutan;

dan 6). Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usahatani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

Kaitannya dengan fungsi BPP diatas dengan perkembangan jaman dalam revolusi industri 4.0 harus mendapatkan perhatian sangat serius dari Pemerintah. Pemerintah harus menyiapkan BPP tetap fokus pada peningkatan pelayanan melalui kelengkapan sarana dan prasarana, pelayanan informasi dalam menunjang era industri 4.0, berperan sebagai konsultasi dan teknologi pertanian serta peningkatan SDM Penyuluh dan kualitas penyuluh pertanian.

Diharapkan BPP mampu menjadi Rumah Besar bagi Penyuluh Pertanian dan Petani. BPP harus disiapkan berperan aktif dalam pergerakan Pembangunan Pertanian. BPP mempunyai peran strategis yang harus mampu mengkoordinasikan, mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan pembangunan pertanian pada Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian di Kecamatan dengan pihak terkait lainnya.

Sebagai rumah penyuluh dan petani, BPP menjalankan fungsi sebagai Pusat Koordinasi dan Sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan pertanian; Pusat Data dan Informasi Pertanian; Pusat Pembelajaran; Pusat Konsultasi Agribisnis; dan Pusat Pengembangan Kemitraan Usahatani. BPP harus ditingkatkan kapasitasnya seiring dengan tantangan revolusi industri 4.0. dengan melengkapi prasarana dan sarana penyuluhan, meningkatkan pelayanan kepada petani, dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan penyuluh pertanian baik aspek manajerial maupun sosiocultural serta mempunyai keterampilan dan menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi.

BPP  terusmeningkatkan kapasitas penyuluh pertanian, membangun keswadayaan dan kemandirian petani serta pengusaha tani di wilayah kerjanya masing-masing.

Sumber : paktanidigital.com  

Kumparan.com

Penulis : Purwanto, S.P., Penyuluh Pertanian Muda BPP Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan


Simpan sebagai :

Berita terkait :

Komoditas Unggulan

Kalender Kegiatan

«

Maret 2024

»
MggSenSelRabKamJumSab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

PENGADAAN BARANG DAN JASA


Galeri Video

Peta Dinas Pertanian