BUDIDAYA TANAMAN TEBU GILING
- PEMAHAMAN KARAKTERISTIK DASAR TANAMAN :
- Tumbuh sesuai kondisi lingkungan Tumbuh optimal pada wilayah yang memiliki perbedaan musim yang tegas (musim kemarau & penghujan) àdaerah tropis
- Tanaman berperan sebagai prosesor yang sangat tergantung lingkungan (KETIDAKPASTIAN TINGGI)
- Tanaman memiliki nilai ekonomis pada umur tertentu
- Kerusakan yang terjadi pada tanaman tidak dapat diganti
- Hasil / produk tidak tahan disimpan lama
GULA DIHASILKAN DARI NIRA TEBU
- Pembentukan gula pada dasarnya dibentuk dari tanaman tebu / di On Farm
- Pabrik Gula hanya berperan sebagai pemroses nira tebu menjadi kristal gula ( kilang gula )
- Kristal gula yang dihasilkan merupakan sukrosa
- FASE PERTUMBUHAN TANAMAN TEBU
- Fase Perkecambahan
Pembentukan taji pendek & akar stek ( 1 – 5 minggu )
- Fase Pertumbuhan Tunas
Umur 5 minggu – 3,5 bulan
- Fase Pertumbuhan Vegetatif (Pemanjangan Batang, Pertumbuhan Daun, & Akar)
Umur 4 – 9 bulan
- Fase Kemasakan / Generatif
Pasca 9 bulan, masa pembentukan gula dalam batang hingga mencapai optimal
- Fase Kematian
Rendemen gula dalam batang berangsur menurun
- PEMBIBITAN
- Tujuan:
Menyediakan bahan tanam / bibit yang berkualitas sesuai kebutuhan luas tanam dan tepat waktu
- Standar Strata Kebun Bibit :
- Kebun Bibit Pokok Utama (KBPU)
- Kebun Bibit Pokok (KBP)
- Kebun Bibit Nenek (KBN)
- Kebun Bibit Induk (KBI)
- Kebun Bibit Datar (KBD)
- Ciri-Ciri Bibit Yang Baik
- Kadar air cukup
- Mata bibit sehat
- Umur cukup dengan kisaran 6-8 bulan
- Ruas normal (tidak terjadi stagnasi)
- Bebas hama & penyakit
- Tingkat kemurnian tinggi
- Bersertifikat
- Varietas unggul – diskriminatif
- Ciri-Ciri Varietas Unggul Tebu
- Produktivitas tinggi
- Potensi rendemen tinggi
- Tahan thd hama & penyakit
- Tahan dikepras
- Mudah diklentek
- Tingkat pembungaan rendah
- BUDIDAYA KEBUN TEBU GILING
- Pengolahan Tanah
- Persiapan Bibit
- Bibit ada beberapa macam diantaranya bibit bagal, rayung & pucuk Yang dipakai adalah bibit bagal
- Untuk mencegah penularan kuman, bakteri, & penyakit lainnya; bibit diberi perlakuan HWT (Hot Water Threatment)
- Pemotongan bibit harus menggunakan lysol sbg desinfektan untuk menghindari penularan penyakit khususnya penyakit
- Untuk keseragaman tanaman agar dipisahkan bibit bagal yang berasal dari bibit atas (ruas 9 – 14) & bibit bawah (ruas 15 – 20)
- Penanaman
- Masa tanam optimal adalah bulan Mei- Juli. Di luar bulan tsb
produksinya kurang optimal
- Kasur tanam tidak boleh disiram dgn cara leb
- Jumlah penggunaan bibit per juring 22 – 32 bagal mata dua
- Kedalaman tanaman setebal bibit itu sendiri (3 – 6 cm)
- Bibit ex rayung ditanam berdiri (miring) sedangkan bibit bagal
ditanam mendatar (horizontal)
- Penyulaman
No. | Jenis Bibit | Waktu Sulam I | Waktu Sulam II |
1. | Rayung | 1 minggu setelah tanam | 2-3 minggu setelah tanam |
2. | Bagal/Pucuk | 2 minggu setelah tanam | 3-4 minggu setelah tanam |
- Pemupukan
- Pupuk I
Waktu : 7 hari setelah tanam
Dosis : 5 ku Phonska/ha
- Pupuk II
Waktu : 30 hari setelah tanam
Dosis : 5 ku ZA/ha
- Pengendalian Gulma
- Herbisida pre emergence diberikan segera setelah tanam atau kepras dengan syarat tanah harus halus dan kelembaban cukup. Bahan aktif: Diuron, Ametryne atau Triazine dosis 2-3 kg/ha + 2,4 Amine sebanyak 2 lt/Ha
- Herbisida post emergence diberikan segera setelah bumbun terakhir.Bahan aktif: Paraquat atau yang lain dosis 3 lt/ha + 2,4 Amine sebanyak 2 lt/Ha
- Penambahan Tanah/Bumbun
Tujuan:
- Memberi tambahan media tanah sebagai sumber zat hara yang baru bagi tanaman.
- Memperbaiki keadaan drainase
- Memberi tambahan kekuatan bagi tegaknya tanaman.
- Untuk mengatur (mempercepat atau menghambat)
- Klentek
Dilakukan 2-3 kali, klentek I sebelum gulud (turun tanah IV), klentek II 1 bulan setelah klentek I (daun yang kering 5 – 7 daun), dst.
Tujuan Klentek:
- Mempermudah pelaksanaan turun tanah IV (garpu gulud)
- Mengurangi kelembaban (mengurangi populasi hama & penyakit)
- Membantu proses kemasakan tebu
- Mematikan sogolan
- Mengurangi kerobohan
- Menekan adanya kebakaran
- Mempermudah sistem tebang “cut & go”
- Pemeliharaan Parit/Got
Yang perlu diingat adalah bahwa tebu tidak menyukai tergenang oleh air. Got yang dalam akan mempertinggi rendemen dan tebu tidak mudah kering (mati) pada saat menunggu penebangan.
- Panen
M B S (MANIS, BERSIH DAN SEGAR)
MANIS : manis/masak, bahan yang ditebang adlah tebu dalam tebu dalam kondisi masak optimal, layak umur
BERSIH: -bersih dari daun kering maupun basah (rapak)
-bersih dari pucuk (bagian tebu paling atas sepanjang satu bibit)
-bersih dari sogolan, sogolan (bung) yang panjangnya kurang dari 1.5 m (setelah dipotong pucuknya) ditinggal /dibuang
-bersih dari akar dan tanah/pasir
-bersih dari bahan-bahan non tebu (pohon pisang, batu, tanah, dsb)
SEGAR : – tebu segera diangkut setelah ditebang (tidak wadang)
– tidak terbakar
CARA MENEBANG TEBU YANG BENAR, UNTUK MENUJU TEBANGAN MBS, DENGAN SASARAN MENEKAN KOTORAN HINGGA KURANG DARI 5%
- Tebu ditebang (dibabat/dipotong) dengan alat bedong, arit/pecokpada pangkal batang, rata dengan tanah, akar disisik, dibersihkan dari klaras (=rapak, daduk, daun tebu), kemudian pucuknya dipotong agar tanah atau pasir tidak terbawa ke pabrik.
- Kemudian diatur dalam gambangan, dipisahkan dengan jalur rapakbiasanya 3 atau 4 lubang untuk jalur tebu dan 2 lubang untuk jalur
- Selanjutnya tebu diikat dan dimuat pada alat angkut truck/lori.
- Pemuatan dalam truk/lori harus rapi dan tidak jebol bila diderek. Dibuatkan spa (surat perintah angkutan) untuk angkutan truk atau untuk lori
- Pembuatan spa/dlmt harus jelas dan benar. Untuk ini perlu diadakan penelitian kembali sebelum angkutan diberangkatkan