Sri Jumiyati, warga Dusun Kembangan Utara, Desa/Kecamatan Pulokulon, Grobogan tidak pernah menyangka jika bisnis pembuatan kue egg roll yang digelutinya mampu mendatangkan omzet cukup besar tiap bulan. Semula, pembuatan kue egg roll itu dilakukan untuk menyalurkan hobinya dalam membuat kue dan mempraktikkan pelatihan dari kegiatan PKK di desanya. Sebagai anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPKKS), ia memang sering mengikuti beragam pelatihan.
Perempuan berusia 52 tahun itu merintis pembuatan kue egg roll sejak tahun 2013. Kue Egg Roll buatan Sri Jumiati berbeda dengan makanan sejenis yang ada di pasaran karena bahan bakunya yang terbuat dari tepung kedelai. Selain itu, kue egg roll ini dijamin enak dan aman karena tidak menggunakan bahan pengawet.
Dengan dibantu tiga karyawan, setiap hari, ia bisa memproduksi kurang lebih 5 kg egg roll. Setiap kemasan egg roll berisi 250 gram atau 1/4 kg yang dijual dengan harga Rp 20 ribu.
Untuk mendongkrak pemasaran, Sri Jumiyati gencar melakukan promosi dilakukan melalui media masa dan menawarkan langsung ke toko-toko sekitar kota Purwodadi. Egg roll buatan Sri Jumiati bisa juga didapatkan di Rumah Kedelai Grobogan (RKG).
“Saat ini, omset rata-rata yang didapat berskira Rp 5 juta per bulan. Omzet jualan bisa naik dua kali lipat pada saat momen seperti Natal dan Lebaran,” katanya.
Sri jumiyati juga sering mengikuti lomba membuat kue baik di tingkat desa hingga tingkat kabupaten dan sering mendapat juara. Dari sinilah ia akhirnya punya gagasan untuk berbisnis kue Egg Roll. Selain egg roll, Sri Jumiati juga membuat produk ceriping pisang.