Sumur Bor Sebagai Solusi Kekeringan di Musim
Kemarau Pertanian merupakan sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Produksi air sangat berpengaruh untuk menjaga produksi pertanian. Saat musim kemarau produksi air menjadi berkurang dan akan menyebabkan hasil pertanian tidak maksimal.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Tahun 2019 memberikan bantuan sumur bor sebanyak 9 unit,6 di antara menggunakan Listrik Konvensional dari PLN, dan 3 lainya menggunakan Tenaga Matahari (Sollarcell). Jumlah tersebut tersebar di Gapoktan dari beberapa Kecamatan yang rentan akan kekeringan di Kabupaten Grobogan.
Salah satunya di Gapoktan Sidodadi Makmur desa Tuko kecamatan Pulokulon.Beberapa waktu yang lalu telah di lakukan pengeboran sumur di Lahan Gapoktan Sidodadi Makmur.Sumur dengan kedalaman 80 m ini dapat mengairi lahan seluas 5-10 Ha.
"Sumur ini sangat di harapkan Petani di saat musim kemarau seperti ini, karena daerah kami merupakan lahan tadah hujan dan mayoritas petani kita sedang tanam Jagung",Kata Suwantono Ketua Gapoktan Sidodadi Makmur.
Kepala Dinas Pertanian melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mengatakan, "Selain untuk megatasi kekeringan, Sumur Bor ini juga guna mendukung program Kementrian Pertanian Yakni UPSUS Pajale,dengan ketersediaan air yang cukup di harapkan produksi pertanian khususnya Pajale dapat meningkat",Kata Latifawati Kabid Sarpras Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan.
Keunggulan dari sumur bor ini selain proses pembuatanya yang cepat, juga sumur bor ini tidak memakan banyak tempat.Dan juga air yang dihasilkan dari sumur bor ini merupakan air bersih yang juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.